Melynda Dwi Puspita

Passionate in fisheries and marine issues, society empowerment and also environment. A bachelor degree in Fisheries Product Technology from Brawijaya University.


I have been in working for some projects. Got some achievements in paper competition. Got honorable mention, "Climate Influencer" from Climate Institute and FNF Indonesia.

All of my articles

Terumbu Karang yang Menopang Beban

Bawah laut Indonesia memang indah. Tempat-tempat snorkeling dan diving baru bermunculan seiring tingginya minat wisatawan untuk berkunjung. Pada 27 Desember 2020, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengumumkan melalui akun sosial media instagramnya bahwa Indonesia meraih penghargaan sebagai Destinasi Wisata Selam Terbaik di Dunia Versi Dive Travel Awards 2020 oleh Majalah Dive UK. Namun, di balik keindahan tersebut terdapat satu hal yang kerap menjadi perhatian namun seringkali diacuhka

Semalam Berkesan di Pantai Bajulmati

Akhir November 2018. Saya dan teman-teman kampus akan berangkat menuju Pantai Bajulmati di Kabupaten Malang. Baskara sudah meninggi tepat di atas ubun-ubun. Suara doa dan pujian setelah sembahyang di masjid juga telah menggema. Bergegas saya menuju salah satu kampus negeri di Kota Malang. Hanya bermodalkan tenaga dari setiap langkah kaki. Karena berjarak hanya sekitar 300 meter dari indekos. Hari itu menjadi salah satu hari yang membahagiakan bagi saya. Saya sebagai salah satu dari lima belas

Jurusan Perikanan Dibilang Jurusan Lalapan dan Katanya Bernasib Tidak Sedap –

Dulu waktu kegiatan belajar mengajar di Kelas Sosiologi Pedesaan, dosen saya nyeletuk sambil nunjuk temen saya yang duduk di pojok belakang ruangan. “Kenapa kamu kok ambil Jurusan Perikanan?” Lalu teman saya itu nggak ada angin, nggak ada hujan, nggak ada perasaan bersalah, nggak ada deg-degannya sama sekali, menjawab tanpa ada beban. Katanya, “Salah pencet, Bu.” Siapa coba yang nggak tertawa mendengarkan jawaban nyeleneh, tapi jujur dari hati yang paling dalam itu? Memang berdasarkan survei ke

Mikroplastik, Si Monster Mungil Nan Mengerikan

Plastik adalah bagian kehidupan modern, ditemui setiap hari dalam wujud kemasan makanan dan minuman. Serta mudah dijumpai dalam bentuk barang rumah tangga. Plastik populer karena bersifat ringan, tahan lama dan ekonomis. Namun akibat ketahanan dan umur panjang inilah yang menjadikan plastik ibarat monster yang abadi. Penggunaan plastik menghadirkan tantangan ketika pada akhirnya dibuang dan menjadi sampah karena tidak terkelola dengan benar.

Dilema Bersama Mangrove

Siapa yang tidak suka berlibur ke pantai? Hampir semua orang akan memilih pantai sebagai destinasi wisata, selain daerah pegunungan. Saat berkunjung ke lokasi wisata berbasis pantai, akan dengan mudah bertemu dengan tanaman yang hidup di pinggiran pesisir. Pohon-pohon yang beberapa bagian tubuhnya tenggelam di bawah air laut ini, seringkali banyak yang menyebutnya sebagai bakau. Sebagian yang lain akan menyebutnya sebagai mangrove. Sebenarnya, bakau adalah salah satu jenis mangrove. Sedangkan mangrove adalah komunitas tanaman pepohonan yang hidup di kawasan pesisir.

Mengapa Banyak Artis Yang Terjun Ke Dunia Lingkungan?

Salam Lestari! Permasalahan lingkungan menjadi hal krusial yang terus-menerus menjadi bahan pembicaraan. Hal ini terjadi karena timbulnya kesadaran akan pentingnya lingkungan yang berdampingan dengan kehidupan manusia. Berorasi tentang lingkungan tidak hanya tugas dari seorang ahli di bidang lingkungan. Semua lapisan masyarakat wajib berempati dengan perubahan ekosistem di bumi termasuk para artis. Telah Sahabat Alam ketahui bahwa artis adalah seseorang yang mendedikasikan hidupnya untuk mencintai seni. Namun banyak artis yang tidak hanya menggeluti bidang kesenian. Bahkan beberapa dari mereka ada yang terjun ke dalam dunia politik termasuk juga lingkungan. Lantas mengapa banyak artis yang akhirnya tertarik menjadi bagian dari pejuang lingkungan? Siapa sajakah artis yang peduli lingkungan tersebut?

Magang Mandiri Perikanan Kelautan

Memasuki fase semester enam hingga tujuh, mahasiswa akan dihadapkan dengan sebuah mata kuliah. Mata kuliah ini tidak seperti biasanya, yang hanya sebatas belajar di kelas, presentasi, mengerjakan tugas ataupun praktikum. Mata kuliah dengan embel-embel kata praktik di awal kalimat ini seketika membuat mahasiswa sadar jika ia sedang berada pada detik-detik menjelang kelulusan. Sudah tau mata kuliah apa itu? Iyups, PKL (Praktik Kerja Lapang) atau PKM (Praktik Kerja Magang). Sedikit informasi, bahwa PKL adalah mata kuliah wajib 4 SKS dengan syarat telah mencapai 100 SKS (tergantung kebijakan kampus). Apa yang membedakan PKL dengan praktikum biasa? Jika praktikum biasanya dilaksanakan di dalam laboratorium atau dalam wilayah pengelolaan kampus. Sedangkan PKL dilakukan diluar kampus, baik dalam sebuah industri, instansi pemerintah hingga swasta. Tentunya hal ini tergantung penjurusannya.

Sampah: Pasang Surut Arus Kebangkitan Ekowisata Bahari

Rutinitas perkotaan tidak diragukan lagi menjadi salah satu penyumbang peningkatan angka stress yang dirasakan masyarakat. Kemacetan, kebisingan mesin kendaraan bermotor, polusi udara hingga kelebihan populasi manusia merupakan beberapa permasalahan di wilayah perkotaan. Tak mengherankan jika kebutuhan akan wisata terus meningkat seiring pergerakan zaman. Berwisata diyakini menjadi obat penawar kebosanan akan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga didukung dengan keseriusan Pemerintah Indonesia me

Kuliah di Teknologi Hasil Perikanan Universitas Brawijaya (Melynda)

Salam semangat intipers. Perkenalkan aku Melynda Dwi Puspita. Nama panggilanku adalah Melynda. Aku alumni Program Studi (Prodi) Teknologi Hasil Perikanan Unbraw, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Brawijaya (UB). Bagi teman-teman yang mau bertanya atau diskusi bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat aku balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Apa itu Teknologi Hasil Perikanan Universitas Brawijaya ?

Airku Asin | Biodiversity Warriors

Teringat satu baris lagu Kata Pujangga dari Raja Dangdut, Rhoma Irama. “Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”. Seakan hidup tidak berguna lagi jika tidak memiliki cinta. Benar begitu? Nyatanya, kita sebagai manusia tidak sepenuhnya tak mampu hidup tanpa cinta. Ada hal yang lebih penting dibandingkan cinta. Seperti pernyataan dari seorang penyair berkebangsaan Amerika, Wystan Hugh Auden. “Ribuan orang hidup tanpa cinta, tetapi tak satupun yang hidup tanpa air”. Ya, air adalah kehidupan dan